Dalam upaya memberikan pengetahuan dan wawasan yang komprehensif kepada guru dan siswa, MAN 1 Mataram menggelar kegiatan seminar internasional dengan tema “Language and Culture Development for Nation”, pada Kamis (3/10). Acara yang berlangsung di Aula MAN 1 Mataram tersebut dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag NTB, Drs. H. Muhammad Amin.
Hadir sebagai narasumber pada kegiatan tersebut adalah dosen dan pakar dari Universiti Teknologi Mara Malaysia (UiTM), antara lain Prof. Madya Fazlin, Dr. Muhamad Radzi Manaf, Dr. Farina Tazijan, dan Dr. Rabiatul Adwaiyah, M.Pd., dari UNW Mataram. Pada kegiatan tersebut para narasumber melihat bahasa dan budaya dalam konteks kemajuan informasi dan teknologi, harus menjadi perhatian. Mereka tidak ingin remaja dan genarasi muda tidak mengenal bahasa dan budayanya.
Salah satu narasumber, Farina mengatakan, bahwa penggunaan bahasa sudah banyak yang tidak sesuai lagi dengan budaya, terutama sebagai bangsa Melayu. Hal ini banyak ditemukan pada bahasa komentar di media sosial. “Banyak bahasa yang tidak mencerminkan budaya dan identitas kita sebagai bangsa Melayu yang taat pada norma dan agama, ini tugas kita semua,” ungkapnya.
Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini berjalan dinamis dan interkatif, para guru dan siswa aktif dan menanyakan beberapa hal kepada narasumber, terkait tema seminar dan soal lainnya.
Kabid Penmad Kanwil Kemenag NTB, Muhammad Amin sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia berpesan agar para guru terus mengembangkan wawasan, pengetahuan dan skillnya, sehingga bisa diteruskan kepada peserta didik.
Kepala MAN 1 Mataram, Dr. H. Lalu Sirajul Hadi, M.Pd., mengatakan bahwa madrasah saat ini punya tagline bermutu, maju mendunia. Sejalan dengan itu, prestasi dan kegiatan madrasah harus mencerminkan inklusivitasnya yang terbuka, global, dan mendunia. “Ini sekaligus pesan kepada semua, bahwa keberadaan madrasah di Indonesia sangat penting dalam menopang pembangunan bangsa,” ujarnya.
Sumber: Suara NTB